Cara Budidaya Jagung Agar Panen Melimpah


Tanaman jagung atau dengan nama Zae mays saccharata salah satu jenis tanaman yang dapat ditanam pada musim kering atau penghujan.Salah satu jenis jagungnya ialah jagung manis,jagung tersebut banyak ditanam sebab rasanya manis dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat.Selain itu jagung manis juga miliki perlakuan khusus,sebab jagung tersebut lebih mudah diserang oleh hama juga penyakit.Akan tetapi banyak petani yang inginmenanam jagung tersebut,karena memiliki harga jual yang lumayan bagus tidak kalahdengan harga jagung yang lainnya.Jagung manis biasanya dapat dimakan langsung dengan cara direbus,dibakar,atau dibuat campuran bahan makanan yang lain,bahkan diproduksi oleh pabrik sebagai campuran makanan juga.Nah,hal tersebut merupakan beberapa peluang pasar yang dapat diajangkau oleh para petani.

Biasanya jagung ditanam pada daerah ladang yang cukup luas dengan bentuk bedengan atau tidak.Penanaman dapat dilakukan dengan pengolahan lahan terlebih dahulu dengan pemupukan dasar juga.Jagung dapat tumbuh subur pada daerah dataran rendah atau dataran tinggi.Untuk suhu rata rata pertumbuhan jagung sekitar 21 hingga 270C dengan keadaan ph tanah sekitar 5 hingga 8.Lahan yang akan ditanami oleh jagung,lahan tersebut harus memiliki kandungan unsur yang harus ada seperti nitrigen,kalium dan pospat yang semuanya harus seimbang.Dengan cara pemberian pupuk secukupnya sesuai takaran dosis baik itu pupuk kandang atau pupuk anorganik.

Pengolahan untuk lahan

Lahan yang nantinya akan dipakai bisa berwujud tanah tegalan maupun tanah sawah.Tanah yang akan dipakai dibentuk berupa bedengan mulanya,setelahnya tanah tersebut bisa digenangi dengan air.Untuk keadaan tanah yang kering,bedengan boleh untuk tidak dibuat.Tanah tersebut yang sudah siap dilakukan pemupukan dasar pada tanah tersebut yang akan dipakai dan pupuk yang ditebarkan bisa memakai pupuk organik secaa menyeluruh dan merata.

Penanaman Tanaman Jagung

Apabila tanah lahan sudah siap,maka bisa dilanjutkan menanam benih biji jagung.Tanah tersebut ditunggal terlebih dahulu berbentuk lubang menggunakan kayu berbentuk bulat dan unungnya agak mengerucut.Untuk kedalaman lubang tanam sekitar 3 hingga 5 cm dan bisa ditanami biji sebanyak 1 atau 2 biji.Jarak tanam antar lubang satu dengan yang lain berjarak sekitar 60 cm.Tiap lubang yang telang ditanam biji bisa ditimbun tanah atasnya yang sudah dicampuri oleh pupuk.Selanjutnya bisa melakukan penyiraman secara rutin sebanyak sekali dalam sehari.Penyiraman bertujuan agar biji cepat tumbuh dan lahan selalu lembab.Apabila jagung telah mulai tumbuh penyiraman dapat dikerjakan dengan diimbangi dengan turunnya curah hujan yang ada.

Pengendalian hama

Tanaman jagung memiliki hama penyerang yang hampir sama dengan tanaman lain seperti hama tongkol,penggerek,tikus,belalang,kutu,dan lainnya.


•    Penggerek batang jagung (O. furnacalis), biasaya menyerang tanaman saat fase generatif hingga vegetatif menyerang pada bagian batang.Pengendaliannya:melakukan rotasi tanam,memanfaatkan predator alamnya.
•     Ulat Tongkol (H. armigera),menyerang pada bagian tongkol.Pengendaliannya:melakukan pengolahan tanah dengan baik,dan memanfaatkan musuh alamnya.
•    Kutu Daun (R. maidis), menyebabkan bagian daun menjadi noda kehitaman dan fotosintesis akan terhambat.Pengendaliannya:melakukan polykutur tanam,dan tumpangsari tanam.
•     Belalang (Oxya spp.), memakan daun muda atau tua.Pengendaliannya:memanfaatkan musuh alamnya .
•    Tikus (Rattus argentiventer), menyerang buah jaung yang masih muda dengan cara digerogoti atau dimakan sampai bagian tengan tongkol.Pengendaliannnya:dengan racun,atau memburunya langsung.

Terdapat pula penyakit yang menyerang tanaman jagung yang biasanya disebabkan oleh bakteri dan virus,atau yang lain.

•    Bule (Peronosclespora Maydis), pada permukaan daun terdapat garis putih atau kuning agak kecoklatan setelahnya akan menyerang bagian tongkol.Pengendaliannya:memakai jenis benih yang tahan,jika parah lakukan pemunsnahan tanaman yang telah terserang,lakukan rotasi tanam.
•    Karat (Puccinia sorghi),biasanya terjadi bercak bisul dengan warna coklat atau orange terjadi pada permukaan daun atas.Pengendaliannya:memakai varietas yang unggul dan tahan,melakukan sanitasi,dan dapat diaplikasikan biopestisida apabila telah terserang.
•    Hawar daun (Helminthosporium turcicum), untuk gejala yang timbul terdapat bercak pada daun dan biasanya tanaman dapat mati jika seranagn telah parah.Pengendaliannya:Memakai jenis varietas yang tahan,lahan diolah dengan baik,lakukan penyiangan,lakukan penanaman dengan jarak yang teratur,dapat diberikan fungisida.
•    Hawar daun (Curvularia sp.), biasanya disebabkan oleh cendawan yang mengakibatkan timbulnya bercak pada ujung daun dengan warna coklat.Bercak tersebut dapat meluas hingga seluruh daun dan daun akan mengering.Pengendaliannya:Memakai jenis varietas jagung yang tahan,melakukan perbaikan pada drainase,melakukan sanitasi,memotong daun yang terserang.
•    Hawar pelepah (Rhizoctonia solani), ciri gejalanya biasanya terdapat pembusukan pada pelepah jagung.Cara pengendaliannya:pengaturan penanaman saat musim kemarau,memilih jagung dengan tongkol yang tinggi dari tanah,selalu melakukan penyiangan,melakukan pemotongan pada bagian yang terserang,dan melalukan rotasi penanaman.

Pemanenan Jagung

Tanaman jagung  dapat mulai dilakukan panen manakala jagung tersebut telahberbuah  tua dan sudah menginjak umur hingga 100 hari setelah masa tanam awal tanaman jagung.Jika jagung menghasilkan panen yang baik untuk satu tanaman harus diusahakan ada tongkol utama yang dipilih,setiap pohon setidaknya ada 2 atau 1 tongkol utama.Alangkah baiknya  cukup ada 1 tongkol utama saja,supaya asupan nutrisi yang diserap bisa lebih optimal.Pengurangan daun harus dilakukan,biasanya untuk daun bagian bawah antara 2 sampai 3 helai daun.Jagung yang sudah siap atau  tua bisa dipanen langsung dengan cara dipetik atau menunggu kering dan dijemur dengan mengupas klobot jamur dan dibiarkan kering pada tanaman.Jika untuk konsumsi,jagung dapat dipanen saat jagung masih muda dan pas untuk dimakan.

0 komentar:

Post a Comment