Cara Budidaya Cacing Lumbricus

Cara Budidaya Cacing Lumbricus

Cacing lumbricus biasanya digunakan sebagai pakan tambahan yang diberikan pada ikan karena kandungan gizinya yang baik untuk pertumbuhan ikan.Untuk menekan biaya pengeluaran untuk pakan ikan,biasanya para petani memelihara ikan jga sekalian memelihara cacing lumbricus.

Media hidup cacing lumbricus

Media merupakan tempat dimana cacing lumbricus akan dipelihara dan akan hidup berkembang biak.Media hidup cacing harus memenuhi syarat diantaranya:
Dengan bahan organik yang gembur atau mawur apabila media dipegang tidak padat dan pudar dan memiliki kelonggaran saat masa pemeliharaan.Untuk pakan dapat diberikan pakan cair dan media baru.Tujuan dari media yang remah dan linggar tidak padat ialah,karena kotoran dan pakan cair yang diberikan nantinya akan menumpuk dan membuat media menjadi becek dan memadat.Jadi media harus tetap dalam keadaan remah.Untuk kelonggaran media berfungsi sebagai tempat sirkulasi udara supada si cacing bisa bergerak secara bebas.selain itu telur yang nantinya akan menetas masih mendapatkan pakan yang berupa pakan cair.Cairan tadi akan meresap pada media dan berada dibawah media dan akan dimakan oleh anak cacing.Apabila telah ditambahkan media yang baru secara periodik,maka cacing dapat berkembang dan tumbuh besar pada lapisan bawah media.Selai keadaan media yang remah dan longgar,media tersebut harus pada keadaan yang cukup hangat supaya telur cacing nantinya dapat menetas pada suhu yang hangat dan stabil.Apabila media tersebut dingin maka telur cacing akan sulit menetas.Syarat selanjutnya media haruslah pada keadaan yang lembab,kelembaban media harus selalu terjaga .Pembuatan media hidup cacing harus berupa bahan organik yang mudah lapuk dan juga terurai.

Bahan media

-Serbuk gergaji yang telah lapuk apabila masih baru maka tekstur masih kasar dan bisa melukai cacing nantinya.Atau baglog bekas jamur yang teksturnya telah lunak dan tidak busuk. 
-Pupuk kandang,pupuk yang dapat digunakan biasanya dari kotoran sapi atau hewan lain.Kotoran tersebut haruslah sudah matang supaya media yang akan digunakan tidak panas karena dari proses pembusukan dan gas amoniaknya yang tinggi.
-Batang pisang,batang pisang yang digunakan sebelumnya telah dicacah terlebih dahulu dan telah membusuk.Untuk pakan yang bagus yang dapat diberikan pada cacing diantaranya ialah ampas tahu,sisa tempe,ampas pabrik kecap,limbah sawit,dll yang sebelumnya bahan tersebut telah dirajang terlebih dahulu dan difermentasikan dan menjadi kompos.

Cara fermentasi media

Bahan yang akan digunakan bakteri pengurai 1 ltr,tetes tebu atau air tebu 2 ltr,air kelapa 5ltr,air cucian beras 2 ltr.Bahan tersebut diduk hingga tercampur rata dan siap dipakai.Dari campuran tersebut dapat digunakan untuk 1 ton bahan organik.
Campuran dari bahan organik diatas dihamparkan pada tanah atau ruangan yang teduh dengan ketinggian sekitar 22 cm kecuali campuran batang pisang.Lakukan penyiraman dengan dekomoser tadi pada atas tumpukan media dan aduk hingga tercampur dan tutup dengan plastik atu yang lain dan biarkan selama 4 hari.Setelah hari keempat media dibongkar  dan aduk kembali dan biarkan setengah jam supaya gas yang ada dapat keluar dan tutup kembali dan biarkan sekitar 3 hari.apabila proses fermentgasi telah selesai maka aduk dan biarkan selama 3 hari supaya gas-gas menguap dan biarkan dingin.Setelah itu media dapat dimasukkan pada tempat atau rak budidaya dengan ketinggian 20 cm dan masukkan cacahan batang pisang yang telah lapuk.Setelah itu indukan atau bibit cacing dapat disebar pada atas media,dengan takaran 1 kg setiap m2 .Tunggu hingga cacing masuk kedalam media yang menandakan media telah cocok.Jika cacing tidak masukpada media maka ada masalah pada media apakah media tersebut kasar,atau masih mengandung amoniak.Setelah satu hari dapat diberikan pakan.

0 komentar:

Post a Comment