Cara Pemijahan Ikan Nila

Budidaya ikan nila di kolam tanah,sebelumnya untuk para indukan antara induk jantan dan juga induk betina dipisahkan pada kolam yang berbeda terlebih dahulu untuk pemeliharaanya.Hl tersebut bertujuan supaya para indukan tidak terjadi perkawinan dini.Untuk kolam yang akan dipakai pembenihan diperlukan kedalaman air sekitar 65 cm dan indukan yang akan dipijahkan antara jantan memiliki perbandingan jumlah antara 1: 2,3,atau 4.Dimana 1 ekor adalah jantan dan yang lain adalah betina.Untuk ukuran kolam rata yang dipakai seluar 4 m2 dan disesuaikan dengan jenis kolam yam yang dipakai kolam tanah atau kolam tembok.

Untuk dasaran kolam tanah lebih baik berupa pasir atau lumpur.Ciri ikan jantan yang siap memijah biasanya terjdi perubahan warna tubuh dan ikan tersebut terlihat terangsang.Selain itu badan ikan tersebut warnanya akan berubah agak kehitaman dan juga gerakannya aktif dan agresif untuk mencari pasangan.Jika induk jantan terjadi perubahan warna,berbeda dengan induk betina yang tak mengalami perubahan warna.Hanya saja betina akan menghasilkan telur yang telah masak menandakan sibetina tersebut siap kawin. 

Setelah ikan jantan telah memperoleh pasangan kawin,si jantan tersebut akan membuat tempat untuk pemijahan berbentuk cekungan pada dasar kolam,dimana setiap cekungan yang dibuat memiliki ukran yang berbeda berdasarkan bukuran si ikan.Apabila tempat untuk memijah sudah siap maka pemijahan akan berlangsung pada waktu  malam hingga sudah petang.Induk betina akan menempati cekungan tersebut ketika pemijahan berlangsung disaat si jantan selalu mendekati si betina.Hasli dari pemijahan tersebut,telur telur yang telah keluar akan mengumpul pada cekungan dan dibuahi oleh sijantan.

Telur telur tersebut akan keluar secara bertahap setiap beberapa menit,dan memebutuhkan waktu beberapa menit juga untuk pemijahan berlangsung.Jumlah telur tersebut yang dikeluarkan cukup banyak hingga beberapa ribu butir,berdasarkan ukuran si induk tersebut.Berbeda dengan indukan yang masih muda baru pertama kalinya bertelur,jumlah telur yang dikeluarkan lebih sedikit.Jika umur indukan semakin tua semakin banyak telur yang dihasilkan,akan tetpi jika sudah sangat tua induk akan berkurang reprodksi telurnya.Umur yang bagus untuk memijah sekitar berumur 2 tahun setelahnya digantikan oleh indukan yang baru.

Telur telur yang telah keluar dan telah dibuahi si jantan,telur tersebut akan diambil lagi oleh sibetina dengan mengulumnya dan menyimpannya pada rongga mulut untuk selanjutnya dierami.Saat pengeraman berlangsung si induk betina akan menjalani puasa untuk tidak makan dan akan berlangsung sekitar beberapa hari hingga menetas.Telur telur yang telah menetas akan dikeluarkan dari mulut dan anakan ikan tersebut akan selalu dijaga.

Saat anakan baru menetas,anakan ikan tersebut masih mempunyai cadangan makanan berupa kuning pada perutnya hingga beberapa hari kedepan. Setelahnya anakan tersebut biasanya akan memakan berupa plankton kecil,selain itu jika tidak ada plankto dapat diberikan pakan sendiri dari rebusan kuning telur yang telah dilembutkan dan dicampur oleh air.Disaat anakan telah dapat makan sendiri dan indukan telah meninggalkannya,maka anakan dapat dipindahkan pada kolam selnjutnya atau kolam pendederan.Pemidahan dapat dilakukan dengan memakai jaring atau yang lain,setelah dipindahkan ikan siap untuk dipelihara dan dibesarkan.

0 komentar:

Post a Comment